Senin, 28 Maret 2016

Harga Alat Pemadam

Harga Alat Pemadam tergantung pada jenis isi atau media dari tabung itu sendiri. Sebelum saya memaparkan daftar harganya, ada baiknya anda ketahui dulu fungsi dari tiap-tiap alat pemadam dan jenis kelas apinya. oke ga perlu panjang lebar langsung aja kita ke TKP.

Harga Alat Pemadam juga beragam, setiap agen atau distributor alat pemadam tidak sama. jenis-jenis alat pemadam adalah sebagai berikut : alat pemadam yang berjenis isi Dry Chemical Powder dengan gas pendorongnya nitrogen (N2), alat pemadam berjenis isi CO2 (Carbon Dioxide), tetapi ada juga alat pemadam yang jenis isinya Dry Chemical Powder namun gas pendorongnya CO2 dengan tabung terpisah didalamnya.

Gambar diatas adalah salah satu contoh Harga Alat Pemadam, sumber ini saya dapat dari http://alatpemadamapi.net/ . Mungkin untuk sementara hanya ini saja yang saya bisa informasikan, dan tetap kunjungi distributor atau agen alat pemadam yang bersertifikat resmi.

Minggu, 27 Maret 2016

Fire Alarm System

Fire Alarm System mempunyai dua sistem, yaitu: 
1. Sistem Konvensional. 
2. Sistem Addressable. 

Fire alarm system mempunyai dua sistem sistem konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector ke detector dan ke Panel. Kabel yang digunakan umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang ditarik ke dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup sulit kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) besarnya ukuran 2x1.5mm, terutama  kabel-kabel yang menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena itu memakai kabel isi dua, maka instalasi ini dinamakan dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal pula tipe 3-Wire dan 4-Wire seperti yang anda lihat pada Gambar di bawah ini. 


Panel fire alarm system pada 2-Wire jenis nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan dengan Panel Fire Alarm pada terminal yang bertuliskan L dan C juga. Hubungan antar detector satu dengan lainnya dilakukan secara PARALEL dengan syarat TIDAK BOLEH BERCABANG yang artinya harus ada titik AWAL dan ada titik AKHIR. Perhatikan Gambar di atas.


Titik akhir tarikan kabel dinamakan dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik inilah detector fire terakhir dipasang dan di sinilah satu loop dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir ini dipasang satu buah EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi baiknya EOL Resistor ini dipasang di UJUNG loop, BUKAN di dalam Control Panel dan jumlahnyapun hanya satu EOL Resistor pada setiap loop. Oleh karena itu bisa dikatakan 1 Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor End of Line (EOL Resistor).

Adapun tentang sebutan konvensional, maka istilah ini untuk membedakannya dengan sistem Addressable. Pada sistem konvensional, setiap detector hanya berbentuk kontak listrik biasa, tidak mengirimkan ID Alamat yang khusus.

3-Wire Type dipakai apabila dikehendaki agar setiap detector mempunyai output masing-masing yang berupa lampu. Contoh aplikasinya, contohnya untuk kamar-kamar hotel dan rumah sakit. Sebuah lampu indicator yang dinamakan Remote Indicating Lamp- dipasang di atas pintu bagian luar di setiap kamar dan akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan begitu, maka lokasi kebakaran bisa diketahui oleh orang luar melalui lampu indicator. Wiring diagram serta bentuk lampu indicatornya adalah seperti ini:


4-Wire Type biasanya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector 12V agar bisa dihubungkan dengan Panel Alarm Rumah. Seperti diketahui Panel Alarm pada Rumah menggunakan sumber 12VDC untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa Smoke Detector jenis 4-Wire ini. Di sini, ada 2 kabel yang dipakai sebagai supply +12V dan -12V, sedangkan dua sisanya adalah relay NO - C yang disatukan dengan terminal bertanda ZONE dan COM pada panel alarm. Selain itu tipe 4-wire ini dapat juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector "ditugaskan" untuk men-trigger peralatan lain saat terjadi kebakaran, seperti: menonaktifkan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air, mengaktifkan sistem penyemprot air sprinkler system atau releasing agent. Pada umumnya detector 4-wire memiliki rentang tegangan antara 12VDC sampai dengan 24VDC. 



Rabu, 23 Maret 2016

Alat Pemadam Kebakaran

Alat Pemadam Kebakaran selain dibedakan dalam berat yaitu ringan atau berat, juga bisa diklasifikasikan berdasarkan sistem bagaimana alat pemadam kebakaran itu bekerja. Maksudnya bagaimana sebuah pemadam api itu bisa mengeluarkan material dari dalam tabung sehingga keluar melalui selang? Nah inilah yang akan kita bahas agar kita bisa memahami lebih lanjut mengenai tabung pemadam bertipe Catridge System.

Alat Pemadam Kebakaran pada umumnya yang biasa kita temukan di dinding-dinding ruangan atau gedung, kita akan melihat adanya sebuah tabung berwarna merah  dan tergantung di dinding atau tembok-tembok ruangan, seperti gambar ini.


Ini adalah alat pemadam kebakaran yang biasa kita lihat di dinding-dinding, dan biasanya bertuliskan APAR (Alat Pemadam Api RIngan), tetapi apakah Anda tahu bagaimana sebuah tabung bisa mengeluarkan isinya? Apakah sebenarnya zat pendorong yang bisa mengeluarkan material pemadam dari dalam tabung?

Pada umumnya pendorong yang ada dalam tabung ialah berbentuk gas, seperti nitrogen, gas karbondioksida atau CO2 dan lain sebagainya. Lalu gas inilah yang akan bertugas untuk mengeluarkan material pemadam dari dalam tabung.

Alat Pemadam Api

Alat pemadam api adalah alat pemadam kebakaran yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu : tabung pemadam api portable unit dan alat pemadam api trolley unit. Dari keduanya diatas dibagi dua lagi berdasarkan systemnya, yaitu cartridge system dan Stored Pressure System.

Alat pemadam api yang memiliki cartridge system adalah media atau isi dalam tabung terpisah dengan gas pendorongnya, dan gas pendorongnya disebut dengan CO2 (carbon Dioxide). Demikian pula Tabung Pemadam Api yang menggunakan Stored Pressure System adalah alat pemadam api dengan media atau isi menyatu dengan gas pendorongnya yang disebut N2 (gas kering).


Cara menggunakan alat pemadam api adalah sebagai berikut, hal pertama yang anda lakukan adalah tarik pin pengaman, lalu pegang selang dan arahkan ke titik api, stelah itu tekan tuasnya dan padamkan api dengan gerakan menyapu ke kiri dan ke kanan, jangan sampai melawan arah angin.

Alat Pemadam Api Ringan

Alat Pemadam Api Ringan adalah tabung pemadam api yang mudah dioperasikan bahkan oleh satu orang pengguna. Portable Unit ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana tabung jenis ini bisa mematikan api pada awal terjadinya kebakaran.

Alat Pemadam Api Ringan tidak direkomendasikan untuk kebakaran yang sudah membesar. Beberapa jenis isi yang digunakan diantaranya ;
- Dry Chemical Powder
- Co2 (Carbon Dioxide)
- Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
- Gas Pengganti Halon (Clean Agen)


Seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa alat pemadam api ringan adalah pemadam api modern yang cukup mudah dan cepat untuk digunakan dalam penanggulangan bahaya kebakaran dan pencegah pada awal terjadinya kebakaran



Alat Pemadam Api Berat

 Alat pemadam api berat disebut juga dengan istilah mobile fire extinguisher. Alat pemadam api ini disebut mobile karena pada umumnya dilengkapi dengan dua buah roda untuk memudahkan pengguna. Roda diperlukan karena APAB memiliki bobot cukup besar, yakni dari kisaran 20 sampai 100kg.

Alat pemadam api berat tidak jauh berbeda dengan alat pemadam api ringan (APAR). Hanya saja, peruntukan APAB untuk wilayah yang lebih luas daripada sekedar sebuah dapur atau sebuah rumah. Keberadaan Alat pemadam api berat amat diperlukan di tempat yang membutuhkan mobilitas tinggi dengan potensi kebakaran yang besar, contohnya di sekolah, kantor, bandara, dan pos ronda di sebuah perumahan.


Perbedaan Alat Pemadam Api Berat  dengan Alat Pemadam Api Ringan terletak pada tekanannya. APAR memiliki tekanan langsung dalam arti medium pemadam kebakaran seperti CO2, foam AFF (Aqueous Film Forming), dan dry chemical powder telah bercampur menjadi satu dengan nitrogen kering sehingga saat kita menekan valve, medium pemadam kebakaran dapat langsung keluar. Dalam APAB, tekanan yang ada adalah tekanan yang tidak langsung (sistem cartridge) dalam arti tekanan tidak dicampur menjadi satu dengan media pemadam kebakaran.

Alat pemadam api berat memiliki sebuah silinder khusus (cartridge) yang menyimpan gas pendorong. Terpisahnya media pemadam kebakaran dengan gas pendorong akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar kepada APAB dalam memadamkan api. Inilah salah satu alasan mengapa APAB sangat sesuai untuk ukuran wilayah yang lebih besar.

Selasa, 22 Maret 2016

Hydrant Pilar

Hydrant Pillar adalah alat pemadam kebakaran yang terhubung dengan sumber air bertekanan. Alat ini bermanfaat untuk pemadaman api tanpa membuat penggunanya resah  terhadap kekurangan pasokan air. Hadir dengan dua varian, yakni cabang satu dan cabang dua, hydrant pillar diperuntukkan untuk pemakaian outdoor. Perbedaan cabang satu dan cabang dua terletak pada berapa sumber air yang dapat dialirkan saat penggunaan.

Hydrant pillar adalah sebuah pilar berwarna merah yang dapat dihubungkan dengan selang pemadam kebakaran saat dibutuhkan. Di bawah permukaan tanah, alat ini memiliki sistem instalasi yang terintegrasi dengan komponen-komponen pendukung lainnya seperti pipa utama pengalir air, pipa bertekanan serta support block untuk alas dan penyangga.


Artinya, pemasangan hydrant pillar membutuhkan perhitungan yang matang dan bukan sekedar persoalan meletakkan alat. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, marking lokasi di mana akan diletakkan hydrant pillar dalam arti jauh dekatnya alat ini dengan bangunan yang dilindungi. Kedua, keberadaan pipa pengalir air di sekitar lokasi. Ketiga, bagaimana jalur pipa akan memiliki akses langsung dengan hydrant pillar sehingga akhirnya dapat mengalirkan air.

Bahan dasar besi lapis chrome membuat hydrant pillar sebagai alat pemadam kebakaran yang antikarat. Setiap hydrant pillar dilengkapi juga dengan sistem drainase yang terbuat juga dari bahan antikarat. Dengan begitu, meskipun diletakkan di luar, kualitas hydrant pillar akan tetap terjaga meskipun mengalami perubahan cuaca dan suhu yang ekstrem dan selalu siap digunakan sebagai alat pemadam api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.


Isi Ulang Apar

Isi ulang apar pada umumnya adalah setahun sekali, ketahui juga jenis isi dari tabung APAR anda apakah Dry Chemical Powder, Karbon Dioksida (Co2) atau Foam. karena setiap jenis isi berbeda harganya. dan tentunya refill lah ditempat-tempat yang bersertifikat resmi dari dinas pemadam kebakaran.

Isi ulang apar anda segera jika tekanan pada manometer tabung apar anda turun, selalu cek setiap satu bulan sekali agar kualitas apar tetap terjaga, dan tentunya tempatkanlah tabung apar anda di tempat yang tidak merusak tabung.


Jika anda ingin melakukan isi ulang apar saya sarankan di tempat yang terpercaya dan tentunya bersertifikat resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran. kelas kebakaran ada tiga yaitu;
1. Kelas A ; Kain, Kayu, Kertas
2. Kelas B ; Minyak, Benda Cair
3. Kelas C ; Gas, Kimia, Listrik

Senin, 21 Maret 2016

Tabung Pemadam Kebakaran

Tabung pemadam kebakaran berbeda-beda jenisnya, tergantung kebutuhan jenis isi atau pendorong didalam tabung itu sendiri. Bila jenis isinya itu dry chemical powder dan pendorongnya adalah nitrogen (N2) maka berat dan ketebalan tabungnya tipis.

Sedangkan tabung pemadam kebakaran yang jenis isinya C02 murni, maka berat dan ketebalanya pun berbeda dengan tabung pemadam kebakaran yang jenis isinya dry chemical powder yang bertekanan nitrogen.  Tabung pemadam kebaran untuk isi C02 lebih tebal dan lebih berat.



Dan untuk tabung pemadam kebakaran berjenis cartridge (dry chemical powder yang bertekanan co2)
itu berbeda bentuknya, karena tabung yang berjenis ini didalamnya ada tabung kecil (cartridge) yang berfungsi mendorong dry chemical powder keluar.

Fire Alarm

Fire alarm adalah alat yang berfungsi mendeteksi secara dini kebakaran, agar kebakaran yang terjadi tidak membesar. Dengan terbacanya kebakaran, maka upaya untuk mematikan api dapat segera dilakukan, sehingga bisa meminimalisasi kerugian sejak awal. Deteksi kebakaran dilakukan pada kemunculan asap, kemunculan panas, dan adanya kobaran api.

Jenis-jenis fire alarm yaitu :

1. Smoke Detector 2 Wire

Fire alarm ini memiliki sistem kerja 2 kabel, sensor jenis ini dapat diintegrasikan dengan fire alarm panel. Sensor jenis ini menggunakan teknologi photoelectric sehingga meningkatkan akurasi dan meminimumkan terjadinya false alarm. Produk ini dibuat dengan stainless steel inner housing dan sensor head yang tahan lama. Smoke Detector ini dapat ditempatkan pada tempat-tempat yang membutuhkan deteksi asap sebagai sebagai peringatan awal.


2. Smoke Detector 4 Wire

Fire alarm ini menggunakan sistem kerja 4 kabel dan dapat dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai jenis  keamanan alarm panel ataupun automation panel. Smoke detector ini menggunakan Photoelectric untuk meminimumkan terjadinya false alarm. Produk ini dibuat dengan stainless steel inner housing dan sensor head yang tahan lama. Smoke Detector ini bisa ditempatkan pada berbagai ruang yang membutuhkan deteksi asap sebagai sebagai peringatan awal.

3. Smoke Detector Multi

adalah alat pendeteksi asap yang dapat bekerja dengan sistem 4 kabel ataupun 2 kabel, hal ini memungkinkan sensor untuk diintegrasikan dengan Security Alarm dan juga Conventional Fire Alarm. Produk ini didesain untuk dapat membaca adanya kepulan asap dengan tepat dan bekerja stabil untuk jangka waktu lama. Smoke detector ini dapat ditempatkan pada tempat-tempat yang membutuhkan proteksi sensor asap

4. Stand alone Smoke Detector

adalah sensor deteksi asap yang berdiri sendiri tanpa memerlukan koneksi ke panel controller. Smoke Detector ini bisa dengan mudah ditempatkan dan digunakan pada berbagai ruang. Detektor ini menggunakan baterai sebagai sumber listrik dengan led indicator bila baterai lemah. Pada saat mendeteksi kepulan asap detektor ini akan membunyikan sirene dengan intensitas 85 decibel

Tabung Pemadam Api

Tabung pemadam api ialah alat pemadam kebakaran yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : tabung pemadam api portable unit dan tabung pemadam api trolley. Dari keduanya dibagi lagi berdasarkan systemnya, yaitu cartridge system dan Stored Pressure System. dan bagi tabung pemadam api yang mempunyai cartridge system adalah media atau isi dalam tabung terpisah dengan gas pendorongnya, dan gas pendorongnya disebut dengan CO2 (carbon Dioxide). Demikian pula Tabung Pemadam Api yang menggunakan Stored Pressure System ialah tabung pemadam api dengan media atau isi yang menyatu dengan gas pendorongnya yang disebut N2 (gas kering).

Tabung pemadam api yang biasa digunakan dikantor-kantor pada umumnya berukuran 6kg, ada juga yang menggunakan 3kg. Sedangkan ukuran yang berkisar 25kg (trolley unit) ke atas itu digunakan di pom bensin atau di pabrik-pabrik.


Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa tabung pemadam api adalah tabung pemadam api modern yang cukup mudah dan instan apabila digunakan dalam penanggulangan bahaya kebakaran dan pencegah pada awal terjadinya kebakaran.

Minggu, 20 Maret 2016

Menghadapi Kebakaran Dengan Alat Pemadam Api

Saat terjadi kebakaran dirumah, harus memiliki alat pemadam api, kita hanya memiliki waktu yang singkat untuk berpikir dan mencoba menyelamatkan diri atau memadamkan api dengan alat pemadam api. Saya akan memberikan beberapa tips untuk mencegah kebakaran dan tips untuk menghadapi kebakaran, baik itu di tempat kerja atau di rumah.




1. Smoke Alarm Detector 

- Pasang smoke alarm detector di setiap ruang tidur, di luar ruangan tidur dan di tiap lantai rumah. Untuk perlindungan terbaik adalah mempararelkan semua smoke alarm detector di dalam rumah, jadi ketika satu alaram nyala maka yang lain juga ikut nyala alat pemadam api.

- Lakukan pengetesan smoke alarm detector paling sedikit sebulan sekali dengan menggunakan tombol pengetesan.

- Ganti alaram asap setiap 10 tahun sekali.

- Pastikan setiap orang dapat mendengar bunyi smoke alarm detector. smoke alarm detector yang dapat bersuara lebih efektif untuk anak yang sedang tidur.

- Buat jalur evakuasi kebakaran rumah. Miliki paling sedikit 2 jalan keluar di tiap ruangan, jika memungkinkan, dan di luar tempat pertemuan. demo rencana tersebut dua kali setahun.

- Ketika alaram asap berbunyi, keluar rumah dan selalu tetap berada di luar.

- Siapkan Alat Pemadam Api.


2. Listrik

- Jauhkan bola lampu dari benda apapun yang dapat terbakar seperti pelindung lampu, kasur, horden, dan pakainan.

- Ganti kabel listrik yang rusak dan terkelupas.

- Gunakan sambungan kabel hanya untuk pengkabelan yang sifatnya sementara.

- Pertimbangkan jika anda menggunakan sirkuit tambahan yang dibuat oleh tukang listrik yang mahir.


-Hubungi tukang listrik yang profesional atau jika anda memiliki masalah dengan sikring atau braker listrik yang turun atau sesuatu yang berbau terbakar pada alat listrik Anda
.











Kamis, 17 Maret 2016

Cara Memasang Instalasi Listrik Untuk Rumah

Kadang kala selesai membangun rumah kita bingung bagaimana Alat Pemadam Api cara memasang instalasi listrik sendiri, apakah kita akan minta bantuan ke petugas PLN atau kita mau kerjakan sendiri. Bagi yang memiliki banyak budget untuk mempekerjakan petugas, maka bukanlah hal yang sulit, karena tinggal panggil, dikerjakan lalu dibayar. Nah sekarang jika kita punya uang pas-pasan mau bagaimana?, sementara meteran listrik yang dipesan sudah mau dipasang. Untuk itulah tutorial ini dibuat semoga bisa membantu.


- Pada gambar bisa kita lihat skema jalur pemasangan instalasi pipa pada rumah sederhana. Alat Pemadam Api Yang terdiri dari Ruang tamu, 2 kamar dan 1 ruang tengah. 

- Selanjutnya adalah menentukan jumlah Titik, Saklar, Fitting lampu, Stop Kontak, dan kotak sambungan kabel.

- Untuk kabel induk kita gunakan kabel kawat tembaga minimal 2,5mm SNI.
Yang saya beri tanda biru adalah kotak penyambungan kabel (T dos). ada 4 buah

- Selanjutnya saklar (warna ungu) ada 5 buah karena lampunya juga 5 yang diluar 1 tapi kelupaan gambarnya.

- Kita buat lubang pada tiap box saklar menuju T dos.
Selanjutnya adalah masukkan kabel ke dalam pipa instalasi sesuai dengan rancangan sebelumny

Dan ingat jangan asal sembarang memasang instalasi listrik dirumah, karena bisa menyebabkan kebakaran,
tentunya dengan petunjuk yg benar dan perangkat sudah teruji atau SNI, jauh lebih aman dan bisa terhindar dari kebakaran. saya sarankan sediakan pula alat pemadam api dirumah anda.





Tips Memasang Surround Sound System Di Rumah

Kemajuan teknologi telah menyebabkan sistem surround sound superior yang mendistribusikan suara secara merata, sehingga menyenangkan untuk keluarga menonton TV atau bermain game. Kebanyakan sistem surround datang dengan subwoofer, penerima AV (Audio Video), dan speaker. Ada dua jenis sistem surround yaitu sistem 5.1 surround dan sistem 7.1 surround . Dalam sistem 5.1, ada lima speaker satu subwoofer, sedangkan 7,1 sistem dilengkapi dengan tujuh speaker dan satu subwoofer.




Sebelum anda memasangnya perhatikan label di tiap kabel setrum apakah sudah lulus uji atau belum, karena sangat berbahaya bila ada arus pendek yang tidak anda ketahui. atau lebih amanya siapkan alat pemadam kebaran ringan (APAR) di rumah anda.

Tips yang disebutkan di bawah ini dapat membuat anda lebih mudah untuk menginstal surround sound system di rumah.

Pilih Lokasi Untuk Speaker Dan Subwofer
Langkah pertama adalah memilih lokasi untuk speaker dan subwoofer. Tergantung pada pilihan sistem surround, 5:1 atau 7:1. 

Periksa Label Speaker
Langkah selanjutnya memeriksa label dan spesifikasi dari speaker sebelum memasangnya. Jika speaker diberi label center, maka itu harus ditempatkan di tengah. Jika diberi label “kanan” atau “kiri,” maka harus ditempatkan di sebelah kanan atau kiri.

Hindari Sengatan Listrik
Pengguna harus berhati-hati saat memasang kabel setrum. Selalu ada kesempatan untuk sengatan listrik, sehingga pengguna harus mematikan listrik sebelum memasang speaker. hindari arus pendek listrik agar terhindar dari kebakaran, dan selalu siapkan alat pemadam api untuk berjaga-jaga.








Rabu, 16 Maret 2016

Penyebab Kebakaran

Ketika kebakaran terjadi atasilah pada saat api tersebut masih kecil, semakin besar api semakin sulit memadamkannya. Tindakan yang cepat diperlukan agar api cepat padam. Pengetahuan mengenai jenis alat pemadam api yang sesuai dengan material yang terbakar sangat diperlukan.

Ketahuilah tempat alat pemadam api, perlengkapan alat pemadam api seperti tabung apar, selang air, selimut api, didalam atau diluar tempat anda bekerja, jangan pindahkan alat pemadam api dari daerah yang ditentukan tanpa persetujuan dari security atau bagian Safety Personil kecuali untuk penanggulangan terhadap bahaya kebakaran.


Jangan meletakan benda yang dapat menghalangi alat pemadam api.
Alat pemadam api harus selalu tersedia jika diperlukan untuk pekerjaan panas. Laporkan segera ke security atau bagian safety jika terdapat kerusakan pada alat pemadam api.

 hal-hal yang dapat menyebabkan kebakaran :
1.    Terdapat bahan yang mudah terbakar baik berupa bahan padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll)
2.    Terdapat suhu yang tinggi yang disebabkan oleh sumber panas seperti  sinar matahari, Listrik (kortsluiting, panas energy mekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara
3.    Terdapat Oksigen yang cukup kandungannya. Makin besar kandungan oksigen dalam udara maka nyal api akan semakin besar. Pada kandungan oksigen kurang dari 12% tidak akan terjadi kebakaran. Dalam keadaan normal kandungan oksigen di udara 21%, cukup efektif untuk terjadinya kebakaran.

Bila 3 hal tersebut cukup tersedia maka kebakaran terjadi. Apabila salah satu dari 3 unsur tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang sedikit maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi api dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. menurunkan suhunya,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar.





Senin, 07 Maret 2016

Alat Pemadam Kebakaran

Alat Pemadam kebakaran Ringan adalah tabung pemadam api yang mudah dioperasikan bahkan oleh satu orang pengguna. karena bentuknya kecil serta beratnya mudah dibawa oleh satu orang saja. Portable Unit ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana tabung jenis ini dapat memadamkan api hanya pada awal terjadinya kebakaran. tetapi tidak direkomendasikan untuk kebakaran yang telah membesar. Beberapa tabung yang digunakan diantaranya :

  • Dry Chemical Powder
  • CO2 (Carbon Dioxide)
  • Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
  • Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)
Seperti yang sudah dikatakan diatas alat pemadam kebakaran portble adalah, alat pemadam api yang sengaja didisigne cukup mudah untuk digunakan penggunanya  dalam  pencegahan pada awal terjadinya kebakaran.
  • Dry Chemical Powder.
merupakan kombinasi fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate. Yang berfungsi mengikat oksigen yang terjadi pada zona kebakaran, sehingga api padam. Dan juga Dry Chemical Powder memiliki titik  pada partikel yang sangat kering serta membentuk penghalang sehingga oksigen tidak dapat masuk dan dapat menutupi area kebakaran (api), akhirnya api  akan padam dikarenakan pijakannya ditutupi oleh Dry Chemical powder.

  • Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas pemakaiannya sehingga dapat mematikan api kelas A, B, dan C.
  • Dan juga dapat menahan radiasi panas dengan serbuk partikelnya.
  • Tidak akan menghantarkan listrik (Non Konduktif).
  • Kimia kering tidak beracun (Non Toxic).
  • Sehingga tidak berbahaya pada tumbuhan, hewan terutama manusia.
Alat Pemadam Kebakaran adalah salah satu produk yang menggunakan bahan Dry Chemical Powder, yang memiliki tingkat kelas kebakaran A, B, dan C.





  • Carbon Dioxide (CO2).

CO2 adalah Senyawa atau bahan kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon + 2 atom oksigen, yang dihasilkan  dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia.

  • Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas, dan tidak merusak, dengan hasil yang efektif dan bersih.
  • Sangat efisien serta efektif digunakan di ruangan seperti kantor, lab dan ruangan lainnya.
  • Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan.
  • Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong, dan
  • tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.






  • AFFF Foam (Busa)

Alat Pemadam Kebakaran jenis ini iyalah  berbasis cairan dan  mengandung surfaktan hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, dan fluoro surfactant, fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), dan asam perfluorooctanesulfonic. jenis ini memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. Sedangkan Alcohol Resistant Aqueous Film Forming Foams adalah busa atau foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan atau  segmen pelindung ketika dipakai atau disemprotkan.

  • AFFF juga dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A, dan kelas B.
  • Karena bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). jadi AFFF tidak dapat memadamkan api kelas C.
  • AFFF Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan cairan yang mudah terbakar dengan cara mengikat oksigen serta menutupi permukaan air untuk menghindari api yang dapat menjalar kembali.
  • Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.





Kamis, 03 Maret 2016

alat peemadam api

Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran ringan, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah membesar, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.


Ada dua jenis utama alat pemadam api : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.

alat pemadam

alat pemadam api dapat dikendalikan atau padam, baik secara manual (pemadam kebakaran) atau secara otomatis. Pengguna termasuk penggunaan alat pemadam kebakaran atau sistem Standpipe. Berarti otomatis dapat mencakup sistem sprinkler kebakaran, agen bersih gas, atau sistem busa pemadam kebakaran. Sistem penindasan otomatis akan biasanya ditemukan di dapur komersial besar atau daerah berisiko tinggi lainnya,





Pencegahan kebakaran udara hipoksia alat pemadam api dapat dicegah dengan udara hipoksia. Sistem pencegahan kebakaran udara hipoksia, juga dikenal sebagai sistem reduksi oksigen adalah sistem pencegahan kebakaran otomatis baru yang mengurangi secara permanen konsentrasi oksigen dalam volume dilindungi sehingga pengapian atau api menyebar tidak dapat terjadi. Tidak seperti sistem pencegah kebakaran tradisional yang biasanya memadamkan api setelah terdeteksi, udara hipoksia dapat mencegah kebakaran. Di dataran rendah udara hipoksia aman untuk bernapas bagi individu yang sehat. Konstruksi dan pemeliharaan Semua sistem AFP yang diperlukan untuk pemasangan dan dipelihara sesuai dengan pedoman yang ketat untuk menjaga kesesuaian dengan kode bangunan lokal dan kode api. Contoh risalah pada kepatuhan kode di Miami Dade dapat dilihat di sini. Berwenang kode dapat mendorong kepatuhan melalui komunikasi yang terbuka, seperti undangan untuk pertanyaan kode atau undangan untuk berpartisipasi atau penjelasan dari proses pembangunan kode AFP bekerja bersama desain arsitektur modern dan bahan konstruksi dan pendidikan keselamatan kebakaran untuk mencegah, menghambat, dan menekan kebakaran struktural.